.

MENJUAL DAUN PEGAGAN/ JUAL DAUN AMPAPAGA/ MENJUAL DAUN KAKI KUDA DI SAMOSIR TOBA/ DI DANAU TOBA

Posted by Berman HS Sunday, April 24, 2016 0 comments
Daun pegagan dari jarak jauh


Daun kaki kuda dari jarak dekat

Daun ampapaga dalam wadan

Jual daun kaki kuda di medan sumut, jual daun kaki kuda di batam, menjual daun ampapaga jakarta, pekanbaru, massar, palembang, bali, papua, palu, padang. jual daun akar ampapaga, menjual kaki kuda asli dari alam asli.

Daun ampapaga yang saya jual adalah daun yang asli dari alam, asli dari lahan pertanian, tidak hasil dari perawatan dari pupuk-pupuk kimia yang berbahaya. Tumbuh subur tanpa ada perawatan karena tanahnya yang subur dan udara bersuhu lembab.

Jika anda pesan baru kami petik, dan di bungkus rapi untuk pengiriman, jadi daunnya masih segar dan tidak kehilangan kasiatnya.

Harga: 

  • Daun = Rp.3.000,-/ 100 gram
  • Daun beserta akar-akarnya = Rp. 5.000,-/100 gram
  • Bisa negoisasi


Kirim lewat: pos atau jne, atau ekpedisi lainnya


Tunggu apalagi ! Pesan sekarang dan semoga lekas sembuh.
Hubungi:0853-6181-9680

Baca Selengkapnya ....

BUBUR LABU RASA BIBIR

Posted by Berman HS Wednesday, March 9, 2016 0 comments


BUBUR LABU RASA BIBIR
JUS POKAT RASA BIBIR
KUE COKLAT RASA BIBIR
ROTI COKLAT RASA BIBIR
MIE GORENG RASA BIBIR
NAMA MAKANAN UNIK DAN PASTI LAKU BESAR
NAMA MENU MAKANAN DAN MINUMAN KEREN MEMBUAT LAKU BESAR


Acara pesta syukuranpun tiba. Sebagaian orang-orang memakai penutup badan terbuat dari ulos/selendang berwarna hitam kemerahan. Terdengar sayup-sayup musik gondang yang merdu, berbagai jenis gondang di mainkan oleh pemain musik sementara penari tor-tor dengan asik melenggak-lenggokkan pinggangnya..
Penri menarik tangan aku menuju area gulat yang di maksut. Memang benar mereka pemain gulat sangat buas dan kuat, saling membanting, menorong, dan menjatuhkan. Sangat lama kami menonton gulat tradisional itu.
“Setelah ini, kita makan enak !” ucap anak itu. Memang makanan yang di tunggu-tunggupun tiba. Mereka para pelayan sangat semagat menjamu tamu-tamu yang hadir.
“Bagaimana enak kan makanannya ?”  tanya Penri.
“Rasanya enak dan gurih tetapi sedikit membuat lidah geli ! Tidak pernah aku meresakan makanan seperti ini.”
 “Nama makanan itu ‘bubur labu rasa bibir’, pasti di kota Bapak tidak bisa mendapatkannya ?”
“Bubur rasa bibir ?” tanyaku heran.
“Ya !” jawabnya. Tidak peduli dengan namanya, aku melanjutkan memakan bubur itu. Kala itu tercium juga aroma bau kulit manis, kadang juga bau kemenyan. 

Sumber: Novel Mossak

Baca Selengkapnya ....

Follow

Follow
Ricky Pratama support Eva's Blog - Original design by Bamz | Copyright of Tips-Tips & Unik.

Jam Kita